Routing protocol seperti EIGRP akan secara dinamis menentukan jalur untuk menuju suatu tujuan Network berdasarkan nilai metric yang ada, kita juga bisa mengubah jalur yang ditentukan oleh EIGRP sesuai selera kita, ada beberapa parameter untuk melakukan pemindahan jalur dari biasanya pada EIGRP :
- Bandwidth
- Delay
- Offset-list
Semua parameter diatas sudah ada pengaturan defaultnya pada masing-masing interface Router, kita dapat memanipuliasinya untuk mengubah jalur default yang sudah ditentukan oleh EIGRP sebelumnya. Kita akan coba praktekan pada topologi ini :
Ketika R1 Ingin mencapai IP Loopback R3 secara default melewati link yang terhubung dengan interface e0/0 karena merupakan link jalur terdekat, kita akan memanipulasi paremeter yang ada di e0/0 agar jalur berpindah ke e0/1.
Ketika R1 Ingin mencapai IP Loopback R3 secara default melewati link yang terhubung dengan interface e0/0 karena merupakan link jalur terdekat, kita akan memanipulasi paremeter yang ada di e0/0 agar jalur berpindah ke e0/1.
IP Addressing
Konfigurasi IP Address dan interface loopback pada Router.R1
R1(config)#int lo0 R1(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255 R1(config-if)#exi R1(config)#int e0/0 R1(config-if)#ip add 13.13.13.1 255.255.255.0 R1(config-if)#no sh R1(config-if)#exi R1(config)#int e0/1 R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0 R1(config-if)#no sh R1(config-if)#exi
R2
R2(config)#int lo0 R2(config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255 R2(config-if)#ex R2(config)#int e0/0 R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0 R2(config-if)#no sh R2(config-if)#exi R2(config)#int e0/1 R2(config-if)#ip add 23.23.23.2 255.255.255.0 R2(config-if)#no sh R2(config-if)#exi
R3
R3(config)#int lo0 R3(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255 R3(config-if)#exi R3(config)#int e0/0 R3(config-if)#ip add 13.13.13.3 255.255.255.0 R3(config-if)#no sh R3(config-if)#ex R3(config)#int e0/1 R3(config-if)#ip add 23.23.23.3 255.255.255.0 R3(config-if)#no sh R3(config-if)#exi
Routing EIGRP
Kemudian konfigurasi dasar EIGRP pada seluruh Router.R1
R1(config)#router eigrp 1 R1(config-router)#no auto-sum R1(config-router)#net 1.1.1.1 0.0.0.0 R1(config-router)#net 12.12.12.0 0.0.0.255 R1(config-router)#net 13.13.13.0 0.0.0.255 R1(config-router)#exi
R2
R2(config)#router eigrp 1 R2(config-router)#no auto-summ R2(config-router)#net 2.2.2.2 0.0.0.0 R2(config-router)#net 23.23.23.0 0.0.0.255 R2(config-router)#net 12.12.12.0 0.0.0.255 R2(config-router)#exi
R3
R3(config)#router eigrp 1 R3(config-router)#no auto-summ R3(config-router)#net 3.3.3.3 0.0.0.0 R3(config-router)#net 23.23.23.0 0.0.0.255 R3(config-router)#net 13.13.13.0 0.0.0.255 R3(config-router)#exiKemudian lakukan traceroute ke interface loopback R3 dari R1.
R1#traceroute 3.3.3.3 source lo0 Type escape sequence to abort. Tracing the route to 3.3.3.3 VRF info: (vrf in name/id, vrf out name/id) 1 13.13.13.3 0 msec 1 msec 0 msecDan ini masih secara default melewati e0/0, dan kita akan mengubahnya.
Mindah jalur (Bandwidth)
Parameter ini menjadi salah satu penentuan jalur yang akan digunakan oleh EIGRP, makin besar nilai bandwitdh pada sebuah interface maka akan semakin diprioritaskan untuk menjadi jalur utama yang dipilih EIGRP dan sebaliknya jika makin kecil maka tidak akan dipilih sebagai jalur utama, nilai bandwitdh secara default sesuai dengan bandwitdh interface fisik tersebut. kita lihat nilai bandwitdh pada interface e0/0 :R1#sh interfaces ethernet 0/0 Ethernet0/0 is up, line protocol is up Hardware is AmdP2, address is aabb.cc00.0100 (bia aabb.cc00.0100) Internet address is 13.13.13.1/24 MTU 1500 bytes, BW 10000 Kbit/sec, DLY 1000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255 Encapsulation ARPA, loopback not setNilai bandwitdh e0/0 adalah 10000 atau 10 Mbps karena masih menggunakan teknologi ethernet. Kemudian kita lihat nilai bandwitdh pada e0/1 :
R1#sh interfaces ethernet 0/1 Ethernet0/1 is up, line protocol is up Hardware is AmdP2, address is aabb.cc00.0110 (bia aabb.cc00.0110) Internet address is 12.12.12.1/24 MTU 1500 bytes, BW 10000 Kbit/sec, DLY 1000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255 Encapsulation ARPA, loopback not setTernyata kedua interface tersebut memiliki nilai bandwitdh yang sama, kita akan memanipuliasi nilai bandwitdh di e0/1 akan kita besarkan nilainya dari e0/0.
R1(config)#int e0/1 R1(config-if)#bandwidth 100000 R1(config-if)#exi R1(config)#int e0/0 R1(config-if)#bandwidth 1000 R1(config-if)#exiKemudian kita lihat perubahannya pada kedua Interface tersebut, dengan melakukan traceroute
R1(config-if)#do traceroute 3.3.3.3 Type escape sequence to abort. Tracing the route to 3.3.3.3 VRF info: (vrf in name/id, vrf out name/id) 1 12.12.12.2 0 msec 1 msec 0 msec 2 23.23.23.3 0 msec 1 msec 0 msecDan terlihat jalur sudah berubah.
Mindah jalur (Delay)
Parameter ini sama seperti bandwidth yang menjadi penentu jalur yang akan dipilih EIGRP, nilai delay pada tiap Interface berdasarkan lamanya jeda waktu yang dibutuhkan interface untuk merespon lalu lintas, kita dapat mengubah atau memanipulasi nilai delay, semakin kecil nilai delay semakin bagus, dan semakin besar nilai delay akan semakin jelek.-
Pertama kembalikan nilai bandwitdh pada kedua interface tersebut.
R1(config)#int e0/0 R1(config-if)#no band 1000 R1(config-if)#exi R1(config)#int e0/1 R1(config-if)#no band 100000 R1(config-if)#exiDan lakukan tracereote, pastikan jalurnya kembali ke default.
R1#traceroute 3.3.3.3 Type escape sequence to abort. Tracing the route to 3.3.3.3 VRF info: (vrf in name/id, vrf out name/id) 1 13.13.13.3 1 msec 0 msec 1 msecKemudian kita lihat nilai delay pada Interface e0/0 dan e0/1.
R1#sh int e0/0 Ethernet0/0 is up, line protocol is up Hardware is AmdP2, address is aabb.cc00.0100 (bia aabb.cc00.0100) Internet address is 13.13.13.1/24 MTU 1500 bytes, BW 10000 Kbit/sec, DLY 1000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255 --------------------- R1#sh int e0/1 Ethernet0/1 is up, line protocol is up Hardware is AmdP2, address is aabb.cc00.0110 (bia aabb.cc00.0110) Internet address is 12.12.12.1/24 MTU 1500 bytes, BW 10000 Kbit/sec, DLY 1000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255Agar jalur berpindah ke e0/1 kita besarkan nilai delay pada e0/0 dan kecilkan nilai delay e0/1
R1(config)#int e0/0 R1(config-if)#delay 10000 R1(config-if)#exi R1(config)#int e0/1 R1(config-if)#delay 100 R1(config-if)#exiLalu lakukan traceroute dan pastikan jalurnya sudah berpindah ke Interface e0/1
R1#traceroute 3.3.3.3 Type escape sequence to abort. Tracing the route to 3.3.3.3 VRF info: (vrf in name/id, vrf out name/id) 1 12.12.12.2 0 msec 1 msec 0 msec 2 23.23.23.3 0 msec 0 msec 0 msec
Mindah jalur (Offset List)
Paramter ini digunakan untuk mengubah nilai delay untuk daftar network-network tertentu yang masuk atau keluar melalui suatu interface, semakin besar nilai offset maka akan semakin jelek, dan semakin kecil akan semakin bagus. Kita bisa menggunakan access-list untuk menentukan daftar network yang akan diubah nilai offsetnya, kali ini saya gunakan access-list 0 yang artinya berlaku untuk semuanya.-
Pertama kembalikan nilai default delay sebelumnya.
R1(config)#int e0/0 R1(config-if)#no delay 10000 R1(config-if)#exi R1(config)#int e0/1 R1(config-if)#no delay 100 R1(config-if)#exiKemudian kita atur nilai offset di e0/0 lebih besar dari interface e0/1 agar jalur di e0/1 lebih dipilih.
R1(config)#router eigrp 1 R1(config-router)#offset-list 0 in 200000 e0/0 R1(config-router)#offset-list 0 in 100 e0/1Kita lakukan testing tracereoute dan pastikan jalur sudah berpindah ke e0/1
R1#traceroute 3.3.3.3 Type escape sequence to abort. Tracing the route to 3.3.3.3 VRF info: (vrf in name/id, vrf out name/id) 1 12.12.12.2 0 msec 1 msec 0 msec 2 23.23.23.3 1 msec 1 msec 0 msec
Komentar
Posting Komentar