Masuk pada materi VLAN yang berikutnya yaitu inter-VLAN routing, seperti yang kita ketahui bahwa satu VLAN dengan VLAN lainnya berbeda segmen jaringan (berbeda broadcast domain) sehingga antar VLAN tidak dapat saling berhubungan, maka untuk menghubungkan antar VLAN yang berbeda kita memerlukan sebuah Router, konfigurasi router inilah yang disebut dengan Inter-VLAN Routing.
Cara kerja inter-VLAN Routing
Akan terdapat satu Router yang melakukan proses Routing antar VLAN, Router tersebut akan terhubung dengan salah satu Switch, biasanya interface fisik router yang digunakan hanya satu, kemudian dari satu interface fisik dapat dibuat banyak sub-interface sesuai jumlah VLAN yang ada pada jaringan.
Setiap sub-interface router akan terhubung dengan jaringa VLAN nya masing-masing, dan akan menjadi perantara jaringan VLAN tersebut untuk terhubung dengan jaringan VLAN lainnya.
Cara konfigurasi inter-VLAN
Setelah saya bahas sedikit teori tentang inter-VLAN sekarang ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara mempraktekannya langsung, berikut ini adalah urutan prosesnya :
- Konfigurasi trunk pada interface switch yang terhubung dengan Router.
- Buat sub-interface router beserta VLAN sub-interface router tersebut.
- Beri IP Address pada sub-interface tersebut.
Lab Inter-VLAN Routing
Kita akan mencoba mempraktekan inter-vlan routing pada aplikasi simulator Cisco Packet Tracer, berikut ini adalah topologinya :
VLAN & Trunk Switch
Pertama kita konfigurasi VLAN biasa pada port Switch SW1 yang terhubung dengan PC/Komputer, kemudian port switch yang mengarah ke Router kita konfigurasi dengan trunk port, agar port tersebut dapat dilewati vlan 10 dan vlan 20.# Konfigurasi VLAN SW1(config)#vlan 10 SW1(config-vlan)#name kiri SW1(config-vlan)#exit SW1(config)#vlan 20 SW1(config-vlan)#name kanan SW1(config-vlan)#exit #network vlan 10 SW1(config)#int ra f0/1-2 SW1(config-if-range)#sw mo acc SW1(config-if-range)#sw acc vl 10 SW1(config-if-range)#exit #network vlan 20 SW1(config)#int ra f0/3-4 SW1(config-if-range)#sw mo acc SW1(config-if-range)#sw acc vl 20 SW1(config-if-range)#exit #konfigurasi trunk SW1(config)#int g0/1 #port sw mengarah ke router SW1(config-if)#sw mo tr SW1(config-if)#exit
Inter-VLAN Routing
Kemudian konfigurasi inter-vlan dengan membuat subinterface pada port router yang mengarah ke switch (g0/1), buat dua subinterface untuk masing masing network vlan (10 & 20).#hidupkan inteface router yang mengarah ke switch R1(config)#int g0/1 R1(config-if)#no sh R1(config-if)#exit #buat sub-inteface untuk vlan 10 R1(config)#int g0/1.10 R1(config-subif)#encap dot1q 10 #menandakan sub-int ini pada vlan 10 R1(config-subif)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.192 #ip address R1(config-subif)#exit #buat sub-interface untuk vlan 20 R1(config)#int g0/1.20 R1(config-subif)#encap dot1q 20 R1(config-subif)#ip add 192.168.20.1 255.255.255.128 R1(config-subif)#exitKemudian pastikan sub-interface tersebut berserta induknya dalam status UP UP.
R1# sh ip int br Interface IP-Address OK? Method Status Protocol GigabitEthernet0/0 unassigned YES NVRAM administratively down down GigabitEthernet0/1 unassigned YES NVRAM up up GigabitEthernet0/1.10 172.16.10.1 YES manual up up GigabitEthernet0/1.20 192.168.20.1 YES manual up up Vlan1 unassigned YES NVRAM administratively down down
IP Address PC
Untuk testing konektifitas jaringan, kita perlu memberikan IP Address pada masing-masing PC secara manual. Berikut ini adalah table IP Address setiap PC.Parameter | PC1 | PC2 | PC3 | PC4 |
---|---|---|---|---|
IP Address | 172.16.10.10 | 172.16.10.20 | 192.168.20.30 | 192.168.20.40 |
Subnet Mask | 255.255.255.192 | 255.255.255.192 | 255.255.255.128 | 255.255.255.128 |
Gateway | 172.16.10.1 | 172.16.10.1 | 192.168.20.1 | 192.168.20.1 |
Testing
Untuk melakukan testing, kita lakukan PING dari satu PC ke PC lain dalam satu VLAN yang sama dan yang berbeda pula.#PING dari PC1
Packet Tracer PC Command Line 1.0 C:\>ping 172.16.10.20 #VLAN yang sama Pinging 172.16.10.20 with 32 bytes of data: Reply from 172.16.10.20: bytes=32 time=2ms TTL=128 Reply from 172.16.10.20: bytes=32 time=1ms TTL=128 Ping statistics for 172.16.10.20: Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 1ms, Maximum = 2ms, Average = 1ms Control-C ^C C:\>ping 192.168.20.30 #VLAN yang berbeda Pinging 192.168.20.30 with 32 bytes of data: Request timed out. #Biasanya timeout sekali Reply from 192.168.20.30: bytes=32 time<1ms TTL=127 Reply from 192.168.20.30: bytes=32 time<1ms TTL=127 Ping statistics for 192.168.20.30: Packets: Sent = 3, Received = 2, Lost = 1 (34% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms Control-C ^C C:\>ping 192.168.20.40 Pinging 192.168.20.40 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.20.40: bytes=32 time=1ms TTL=127 Reply from 192.168.20.40: bytes=32 time<1ms TTL=127 Ping statistics for 192.168.20.40: Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms Control-C ^CJika semuanya sudah reply tandanya koneksi antar VLAN sudah benar. Kita juga dapat mengecek table ARP pada Router :
R1#sh arp Protocol Address Age (min) Hardware Addr Type Interface Internet 172.16.10.10 34 0002.1621.93CD ARPA GigabitEthernet0/1.10 Internet 192.168.20.30 4 0007.ECA2.D3BA ARPA GigabitEthernet0/1.20 Internet 192.168.20.40 34 00E0.F955.4C7B ARPA GigabitEthernet0/1.20Sekian itu saja yang dapat saya sampaikan pada posting kali ini.
Komentar
Posting Komentar